Selasa, 24 Desember 2013

Pelantikan & Latihan Penutup Semester 1 Silat SD Al-Azhar 15 Pamulang Tahun 2013/2014

Dengan selesainya ujian kenaikan tingkat (sabuk) yang di gelar pada hari Sabtu-Minggu, 14-15 Desember 2013, maka berakhir sudah latihan Ekskul Pencak Silat Semester 1 pada tahun pelajaran ini. Latihan akan dimulai lagi pada hari efektif semester 2 pada bulan Januari 2014 tepatnya tanggal 6. Dalam rangka itu unit latihan Pencak Silat SD Islam 15Al-Azhar Pamulang mengadakan latihan penutup semester 1 sekaligus mengumuman dan pelantikan sabuk anggotanya. Latihan yang di gelar di Kolam Renang Villa Dago Sport Center, Pamulang, Tangerang Selatan sangat diminati oleh anak. Selain mereka latihan dengan tempat yang tidak seperti biasanya, mereka berhak mengenakan sabuk barunya yang mereka peroleh serta bisa berenang dengan teman-temannya setelah latihan selesai.
Latihan yang dipimpin oleh Kak Hilman (pelatih sekaligus koordinator latihan) dan didampingi oleh Ka Sukron serta Kak Riki (selaku undangan dari Al-Azhar Seni Bela Diri Pusat & ketua tim penguji). Latihan dimulai pada pukul 08.00 sampai dengan 10.00 WIB. Latihan dimulai dengan Pembukaan, Pemanasan, Pengumuman serta Pelantikan, Pengumuman The Best Performance Silat Semester 1, Latihan Gerakan Dasar, Penutup Latihan, Berenang bersama. dan diakhirin dengan makan bersama.
Kegiatan ini merupakan kegiatan rutin yang di prakasai oleh orang tua murid anggota, yang tahun ini dipimpin oleh Ibu Rina Nugroho (mama Alia) sebagai wujud motivasi kepada anak-anak latih agar rajin latihan dan bisa memperoleh prestasi yang baik serta ajang refreshing selama satu semester berlatih. Semoga kegiatan ini bisa dipertahan dan di contoh oleh unit latihan lain.

Hilman Indra Pura





Selasa, 26 November 2013

PERCAYA DIRI AJA LAGEEEH.....!

Nama saya Rina Nugroho, seorang ibu berprofesikan Ibu Rumah Tangga. Walaupun ngga kerja kantoran, tapi saya punya passion yang besar di bidang pendidikan, terutama yang berhubungan dengan anak kecil. Kenapa ? Karena menurut saya, dunia anak itu dunia yang ga ada matinyeee, menyenangkan karena bisa bikin kita awet muda dan  yang lebih terpenting ….. dengan menyelami dunia anak, bisa membuat saya lebih kreatif. Salah satunya yang ini niiih ….. bikin artikel tentang anak, tanpa ada yang nyuruh pula, dan dengan percaya diri, mengajukan artikel ini ke ‘si empunya blog’, Hilman Indra Pura.….. , lumayaaan ….. gak perlu penerbit, tapi bisa nyebar hehehehe, just kidding, ….. Oke, perkenalan dirinya sudah cukup ya, kita masuk ke inti artikelnya ajah …..


Penulisan artikel ini berawal mula dari 1 kejadian sederhana, tapi cukup membuat saya tersenyum dan bangga pada anak saya. Oh ya, nama anak saya Karindra Mahalia Putri Nugroho, Alia panggilannya, saat ini bersekolah di SD Islam Al Azhar 15 Pamulang Tangerang Selatan, saat saya menulis artikel ini, usianya 10 tahun, kelas 5, dan menekuni dunia persilatan sebagai pilihan kegiatan  ekskulnya. Saking cintanya terhadap dunia persilatan, seluruh koleksi komiknya tidak jauh-2 dari dunia persilatan juga, misalnya Komik Chinmi si Kungfu Boy mulai episode A sampe Z, Naruto bla bla bla….. yang saya sendiri gak hafal saking banyaknya. Nggak hanya koleksi komik, tapi karena hobi menggambar, gambar yang dibuatnya pun pasti gak jauh-2 dari silat misalnya jurus naga menerkam harimau lah dll entah apa lagi, yang jelas gara-2 minatnya di dunia yang satu ini, emaknya sempat ditegur salah seorang guru karena di kertas ujiannya penuh dengan coret-2an gambar, hadeeeeehhhh …..


Oke, lanjuuut ….., kejadian yang saya maksud tadi adalah ….. ada seorang ibu, berputra 3 (haduh banyaknya ya …..), ketiga-2nya ikut ekskul silat, sama dengan Alia anak saya, hanya saja tingkatan sabuknya berbeda, Alia sudah sabuk biru 2, sementara anak-2 si ibu ini, namanya Ibu Dian, tingkatan sabuknya berada di bawah alia, kalo gak salah kuning  2 dan biru 1 deh. Ibu Dian ini berbicara pada saya, aduuuh ….. gimana ya, ini anak saya si Dhika (sabuk kuning 2) belum hafal jurus 2, padahal dia 2 minggu lagi mau Ujian Kenaikan Tingkat, secara waktu latihan tinggal 2 kali lagi nih, mana sebentar lagi sudah minggu tenang menjelang UAS, gimana nih, mba Rinaaa …… Ibu Dian ini mengadu ke saya, karena di sekolah ini saya bertindak sebagai koordinator orang tua ekskul silat.

Menanggapi keluhan Ibu Dian, saya langsung putar otak, gimana ya caranya supaya si Dhika bisa ikut UKT (Ujian Kenaikan Tingkat) dan hafal jurus yang disyaratkan, padahal waktu latihan mepet. Saya dapat akal nih, dan langsung berbicara ke Ibu Dian …. ‘Bu, mau ga diajarin Alia, anak saya, siapa tahu bisa membantu, khan Alia hafal jurus …..’  Tapi sebelum saya menawari Ibu Dian, saya sudah bertanya ke Alia terlebih dahulu, berikut sekelumit pembicaraan saya dengan Alia :
Saya       : Al, kamu hafal gak jurus 2 ?
Alia         : Hafal laaah ….. (dengan pe de nya Alia menjawab)
Saya       : Bisa gak ajarin Dhika, dia gak hafal jurus nih, kan sebentar lagi UKT …..
Alia         : Bisa, kan aku sudah hafal, mommy …..
Saya       : Yakin kamu bisa nih ?
Alia         : Yakin, tapi dibolehin ga sama Pak Hilman ?
Saya       : Ntar mommy minta ijin ma Pak Hilman, yang penting, kamunya, oke ga ?
Alia       : Oke oke aja ….. asyiiiikkk ….. bisa jadi pelatih cilik nih, Khansa adiknya diajak juga dong, kan dia sabuknya sama dengan Dhika …..
Saya       : Oke, ntar mommy bilangin ke mamanya. Tapi yakin kan kalo Alia bisa ?
Alia         : Pe de aja lageee Mommy ……

Gayung pun bersambut, Ibu Dian menyetujui, dan kita atur waktunya …..’Besok setelah sholat Jumat, Alia ajarin Dhika di Aula Masjid Ibnu Sina ya, sekalian aja Khansa diajak, biar lancar, Bu Dian’. Besoknya, setelah sholat Jumat, Dhika dan Khansa ternyata tepat waktu loh, datang 15 menit sebelum jam yang ditentukan, hebaaaatttt. Kebetulan di Aula ada Pak Hilman, jadi saya langsung minta ijin beliau untuk memberi kesempatan Alia melatih Dhika dan Khansa. Alhamdulillah,  Alia diijinkan, tetapi sebelumnya diberi arahan dulu bagaimana caranya melatih.

Latihan pun dimulai, ‘Yaaakk ….. kita mulai ya, Dhika, kamu di sini, Khansa ….. kamu di sana ….., kita langsung mulai ….. satu ! ….dua ! dst dst dst …..ini caranya Alia memberi aba-2. Setelah beberapa saat, saya perhatikan, saat melakukan jurus tertentu, Dhika kebingungan, akhirnya Dhika menoleh ke samping tempat Alia berdiri atau menoleh ke Khansa yang ada di belakangnya. Ini menurut saya agak mengganggu. Kebetulan di situ ada Prima anak ekskul silat juga yang secara tidak sengaja melihat latihan ini, dan tanpa diminta, Prima langsung ikut membantu membetulkan gerakan jurus Dhika dan berdiri di depan Dhika, jadi kalau aba-2 dari Alia dimulai, Dhika tidak kebingungan, saat dia berputar ke kiri, dia bisa melihat Prima, saat menghadap depan bisa melihat Alia, dan saat berputar ke kanan, bisa melihat Khansa, tapi ….. saat menghadap ke belakang …… dia hanya bisa lihat ke tembok.

‘Sekarang istirahat 2 menit dulu ya, nanti kita teruskan lagi’, kata Alia. ‘Iya Kaaaaak,’ jawab Dhika dan Khansa. Padahal latihan dimulai 5 menit kemudian, karena Alia bermain-2 dulu hehehehe.  Akhirnya latihan selesai dalam waktu 30 menit, dan Dhika sudah 90% hafal jurus, 10% nya lagi tinggal menyempurnakan gerakan. Ini sih bagiannya Kak Syukron dan Pak Hilman kali yaaaa ……

Nah, sebenernya apa sih inti dari cerita ini ? Ini nih yang mau saya share buat para pembaca. Banyak sekali pelajaran yang bisa diambil dari latihan bela diri ala anak-2 ini. Beberapa hal yang bisa saya sebut yaitu :
1.       Percaya diri
2.       Komponen penyusun kepercayaan diri anak
3.       Disiplin
4.       Kerja sama
5.       Kepemimpinan

Percaya diri, hmmmm …… sepertinya saya ga perlu membahas definisinya, karena pembaca bisa googling aja sendiri, pasti bisa menemukan sekian banyak definisi percaya diri dari banyak ahli / ilmuwan / psikolog. Saya hanya bisa mengatakan, bahwa percaya diri ….. yang sering kita sebut dengan self confidence, self esteem, atau apapun lah namanya, menurut saya itu definisinya cuman satu ‘I CAN DO IT, SURELY …..!’. Alia bisa melatih Dhika, karena dia yakin bahwa dirinya bisa, mampu dan hafal jurus. Coba kalo Alia ga hafal jurus, males ngajarin, ga yakin ….. kejadian ‘pelatih cilik’ ini gak mungkin ada. Tul ga ? Ditambah lagi, embel-2 dia pengen jadi pelatih cilik ….. waduuuh, jangan-2 habis ini kalau sudah komersil bisa minta bayaran nih wkwkwkwkwk ….. Ga sia-2 hasil jerih payah Pak Hilman melatih Alia silat selama hampir 3,5 tahun, di usia muda pe de nya Alia cukup diacungin jempol.


Komponen penyusun kepercayaan diri anak, iiih ….. semoga penjelasan saya ga terlalu teoritis ya. Pastinya, dengan sedikit mengintip buku-2 literatur saya sewaktu kuliah di psikologi dan berbekal pengalaman sewaktu 10 tahun menjadi praktisi di perusahaan dan beberapa tahun menjadi praktisi pendidikan, saya bisa menyimpulkan, bahwa Alia bisa pe de karena beberapa hal, kemampuan, keberartian dan kesempatan serta kompetensi. Kemampuan, jelasss, Alia sudah hafal jurus koq. Keberartian dan kesempatan, sebenernya kalau di literatur-2, yang ada hanya keberartian, tapi menurut saya, ada 1 tambahan lagi yakni kesempatan, dan ini tidak bisa dipisahkan. Lihat aja cerita yang saya tampilkan, Alia merasa dirinya ‘sesuatu(k – nyontek gaya Syahrini)’ karena ada kesempatan, pembinanya Pak Hilman Indra Pura memberi ijin dan memberi kesempatan Alia untuk menjadi pelatih cilik. Bahkan di beberapa kesempatan saat latihan ekskul, pelatih Alia, Kak Syukron memberi kesempatan anak-2 yang bersabuk biru melatih anak-anak bersabuk putih, walaupun hanya sekedar melatih 4-5 gerakan. Di sinilah jiwa kepemimpinan dan pe de nya anak mulai ditempa. Anak pun merasi dirinya lebih berarti. Good job, Alia. Thanks to Pak Hilman Indra Pura dan Kak Syukron ‘Kumis’. Faktor penyusun berikutnya adalah kompetensi, Alia bisa pe de karena berbekal pengalaman dia, pernah menjuarai beberapa lomba, baik di lomba silat Al Azhar dan juga O2SN tingkat kecamatan, makanya dia pe de banget ngajarin ‘two musketeers’.

Berikutnya, disiplin. Sesuai kesepakatan, tanpa dinyana, Dhika dan Khansa datang 15 menit sebelum waktu latihan dimulai, woowwww …… biasanya anak kecil kan susah disuruh disiplin, ini berdua malah duduk manis di depan Aula Masjid Ibnu Sina, duuuuh dari jauh melihat 2 anak kecil imut duduk manis ….. ooohhh to twiiittt….!! Malah Alia yang lambat 5 menit, itu bukan karena salah Alia looooh, jam keluar sekolah saat itu jam 12.50, lewat 5 menit dari waktu yang saya tentukan, 12.45. So, it’s not about justification, broooo ……

Kerjasama, ini juga salah satu hal yang tidak saya duga, tetapi muncul di TKP. Masih ingat dengan tokoh yang namanya Prima ? Prima, teman Alia yang suka ‘darting’, ternyata memiliki sifat plus nya loh, suka membantu. Saat Dhika bingung melakukan jurus tertentu, tanpa diminta Prima ikut membantu Alia melatih Dhika, hmmmm ‘good collaboration among kiddos’. Akhirnya, hanya dalam waktu tidak lebih dari 30 menit, 13 gerakan dalam JURUS 2, sudah bisa dilakukan Dhika dan Khansa dengan baik. Terima kasih Kak Alia, terima kasih Kak Prima …..

Terakhir, kepemimpinan. Ingat ga, pembaca ….. pada waktu Alia menyuruh ‘anak didiknya’ istirahat 2 menit ? ini adalah awal mula adanya kepemimpinan, walaupun jadinya molor siih, dari 2 menit menjadi 5 menit, namanya juga anak kecil. Tapi setidak-2 nya, tanda-2 kepemimpinan sudah dimulai ….. not bad laaahh ….

SO …….!! (meniru gaya bicara Bara Pattirajawane di acara Gula Gula), dasar emak-2 ….. tidak jauh tontonannya pasti seputar acara infotainment, masak memasak (hayo ngakuuuuu …..), padahal bisanya cuman masak telor dadar campur bawang wkwkkwkwwk. Jadi, pembaca ….. ternyata latihan bela diri anak itu kalau dilakukan dengan senang hati dan tanpa adanya paksaan (bener, sumpeee loh, saya gak maksa Alia milih ekskul silat, dia sendiri dengan sadar dan seikhlas-2nya memilih ekskul silat, mungkin karena lihat figur Pak Hilman yang terkenal disekolah kali yaaa), plus latihan tekun (Alia 3,5 tahun, gak pake bolos, seingat saya selama kurun waktu itu alia hanya ijin tidak masuk 1 kali karena sakit) dan dengan cara yang fun (pelatihnya Kak Syukron juga memberi kesempatan anak-2 melatih adik tingkatnya), banyak sekali hal yang tumbuh dalam diri anak-2 kita, subhanallah …..

Demikian tulisan ini saya buat, semoga bisa bermanfaat bagi para pembaca yang lagi googling, apa manfaat latihan bela diri buat usia anak. So, buat apa ragu ? Let’s get started …!!!

Rina Nugroho, S. Psi.

Selasa, 01 Oktober 2013

Jangan ada paksaan untuk berlatih apabila anak tidak suka

Dalam pelaksaan beladiri anak, kita sebagai pelatih, orang tua, dan pengurus yang terlibat dalam latihan tersebut harus mengetahui tingkat kejenuhan anak. Terkadang dalam suatu latihan yang menargetkan anak untuk bisa mengusai gerak tertentu untuk menghadapi kenaikan tingkat atau pertandingan, kita terlalu memaksa kepada anak tersebut untuk dapat melakukannya. Sehingga anak tersebut merasa tertekan atau terpaksa dalam latihan tersebut. Padahal tujuan utama kita mengajarkan beladiri untuk anak bukan seperti itu. 
Tujuan utama anak kita latihan beladiri sebenarnya sebagai pembentukan karekter anak, baik fisik maupun mental, sedangkan prestasi hanya mengikuti. Jadi prestasi jangan terlalu dipaksakan ke setiap anak, karena setiap anak memiliki kemampuan yang berbeda. Untuk pemberian porsi latihan yang lebih pada anak boleh-boleh saja, sebatas kemampuan fisik, skill dan kesiapan mental anak tersebut.
Pemaksaan latihan yang berlebihan jika dilaksanakan selain membuat anak jenuh dalam berlatih, juga anak bisa mendapatkan trauma yang mendalam seperti ketakutan, malas, dan lain sebagainya kalau melihat atau mendengar kata latihan. 
Untuk itu kita sebagai pelatih, orang tua, dan pengurus harus bisa melihat kemampuan anak, serta mengetahui tingkat kejenuhan anak, sehingga kita bisa mengatur tingkat pemberian materi latihan pada anak. Selain itu Pelatih dan Pengurus harus bisa mensiasati program latihan yang menarik sehingga latihan bisa menyenangkan tetapi materi yang dituju tercapai.
       

Senin, 09 September 2013

Selamat hari olahraga nasional

Tanggal 9 september adalah hari yang paling penting bagi insan olahraga nasional, pasalnya pemerintah Indonesia mencanangkan hari tersebut sebagai hari olahraga nasional. Kami segenap pelatih, pengurus, orang tua murid dan anggota olahraga bela diri, khususnya bela diri untuk anak-anak mengucapkan selamat, semoga olahraga indonesia kembali bangkit dan bangun dari tidurnya sehingga menjadi negara yang ditakuti di asia dan dunia

Selasa, 27 Agustus 2013

Yuk Kita Mulai Lagi Latihan..................

Setelah libur panjang kenaikan kelas, Ramadhan dan Lebaran. Sekarang sudah saatnya kita aktivitas latihan beladiri anak kembali. Silakan persiapkan apa saja yang perlu disiap dalam latihan, seperti seragam, alat-alat pelindung badan, dan alat-alat untuk latihan lainnya. Bagi yang baru akan bergabung, selamat bergabung jangan lupa tips2 dalam memilih tempat latihan beladiri (Buku Beladiri Untuk anak PT. Dian Rakyat). Trus berlatih semoga kalian semua menjadi juara. Selamat berlatih......!


Selasa, 23 Juli 2013

PROFIL JUARA : WISNU KUMARA PUTRA JUARA TAEKWONDO NASIONAL & INTERNASIONAL MEMILIKI SEGUDANG PRESTASI DAN CITA-CITA

Sepintas melihat Wisnu Kumara sama seperti anak-anak sebayanya. Bermain, bercanda, bahkan sedih apabila tidak sesuai dengan keinginananya. Tetapi dibalik itu, anak dari pasangan Harry Hartanto dan Nur Ayu Komang ini merupakan anak yang luar biasa. Prestasi anak ini di tahun 2010 sampai 2013 sedang memuncaknya. Baik secara akademis maupun nonakademis. 
Untuk dibidang nonakademis yang paling menonjol adalah prestasi di bidang olahraga Taekwondo. Tahun 2013 Murid Sekolah Dasar Islam Azhar 15 Pamulang ini meraih Emas (Juara I) Nasional Taekwondo Prajunior UTI PRO Championship 2013 di Surabaya dan juga meraih medali Perak (Juara II) di kegiatan yang sama untuk tingkat Internasional (UTI PRO BEST OF THE BEST INTERNASIONAL CHAMPIOANSHIP) 20-30 Juni lalu di Yogyakarta. Hasil itu buah dari kerja kerasnya berlatih dimanapun dia berada. Polda Bali adalah tempat latihan taekwondo wisnu pertama kali tahun 2008. Sejak tahun 2013 Wisnu pindah ke Pamulang karena Ayahanda tercintanya pindah tugas di Jakarta dan tetap berlatih bergabung latihan di Sekolah dengan teman-teman Ekskul Taekwondo. Bukan hanya itu murid yang duduk sekarang di kelas 6 ini juga pernah menjuarai lomba-lomba yang dia ikutinya seperti : lomba mengomandangkan Adzan (Muadzin Terbaik), Pekan Seni, dan Paduan Suara.
Bukan hanya di luar sekolah dia hebat. Di dalam kelas wisnu tergolong sebagai murid yang cerdas, dimana dalam pembagian hasil pembelajaran dia selalu di posisi 4 besar keatas.
Sikap santun dan hormat kepada teman serta guru disekolah juga patuh menjadi contoh bagi teman-temannya. Selalu salam kepada guru, tidak pernah membuat kasus dengan teman, dan selalu mengikuti kegiatan sekolah dengan baik. 
Semoga Prestasi wisnu ini menjadi motivasi untuk dia untuk meraih yang lebih baik dan kita semua agar bisa berlatih lagi lebih keras untuk meraih prestasi yang kita inginkan.

Prestasi Wisnu Kumara Putra :
1. Meraih rangking 4 di kelas 3, Tahun Pelajaran 2010.
2. Meraih rangking 3 di kelas 4, Tahun Pelajaran 2011.
3. Meraih rangking 2 di kelas 5, Tahun Pelajaran 2012.
4. Juara Harapan II Lomba Seni Re
maja Disdikpora Bali 2011.
5. Juara I (Emas) Pekan Olahraga Kota Denpasar-Bali. Cabang Taekwondo. 2011.
6. Juara I (Emas) Cabang Taekwondo Open Class Walikota Denpasar-Bali 2012.
7. Juara III Lomba Pekan Seni Remaja XXVIII tingkat SD Kota Denpasar-Bali 2012.
8. Juara Harapan I Adzan, OLKA Al-Azhar Se-Indonesia 2013.
9. Juara Harapan II Paduan Suara Fersiival Seni dan Budaya Al-Azhar 2013.
10.Juara I (Medali Emas) Cabang Taekwondo Pra Yunior Open Tournament Se-JawaBali plus di Surabaya. 2013.
11. Muadzin terbaik program Pesantren Bina Iman SD Islam Al-Azhar 15 Pamulang dan Al-Azhar 23 Jati Kramat.
12. Juara I (Medali Emas) Kejurwil Nasional Cabang Taekwondo UTI Championship Surabaya, 2013.
13. Juara II (Perak) UTIPRO BEST OF THE BEST INTERNASIONAL CHAMPOIONSHIP, Jogyakarta, 2013.


Rabu, 17 Juli 2013

LATIHAN PADA SAAT PUASA

Latihan beladiri pada saat bulan puasa bisa disiasati waktunya yang tepat jika kita sedang melaksakan ibadah Puasa (bagi umat Islam). Latihan bisa dilaksanakan pada malam hari setelah solat tarawih atau sore hari menjelang berbuka. Latihan yang dilaksanakan jangan terlalu berat volumenya. Latihan ini dilakukan untuk menjaga kebugaran tubuh kita, bukan untuk membentuk atau meningkatkan kondisi fisik kita. Lain hal dengan atlet yang akan dipersiapkan untuk event tertentu, latihan di bulan puasa perlu di bentuk latihan khusus yang dibuat oleh ahli dan pelatihnya.
Bagi kita yang memang melakukan olahraga beladiri sekedar untuk kesegaran jasmani dan beladiri saja, bisa melakukan latihan paling banyak seminggu 2 kali latihan pada saat puasa. Latihan dilaksanakan dengan beban yang sedikit dan kecepatan yang sedikit. Hal ini dilaksanakan karena kawatir mengganggu kondisi tubuh dalam keadaan perut yang kosong.
Selingin dengan muatan-muatan imtaq untuk menambah motivasi dalam hal ibadah kita. Silakan mencoba semoga latihan kita dinilai sebagai ibadah oleh Allah SWT. Amin.

Sabtu, 16 Februari 2013

Latihan Beladiri Melatih Disiplin Anak

Dalam setiap latihan beladiri pasti ada peraturan atau tata tertib yang harus dilaksanakan. Peraturan itu dibuat agar jalannya latihan berjalan dengan baik. Peraturan itu sendiri berupa peraturan yang mengatur tentang latihan, organisasi, dan sikap diluar latihan. Terkadang kita sebagai orang tua susah sekali untuk mengatur anak-anak untuk disiplin dalam kehidupan sehari-hari.  Ada beberapa orang tua yang mensiasati kedisplinan anak sehari-hari dirumah dengan cara mengaplikasikan kedisiplinan pada saat latihan beladiri. Contoh : 
1. Pada saat anak susah sekali diajak untuk ibadah (sholat, doa, dll) orang tua bisa membandingkan atau mencontohkan dengan latihan, yaitu "Sebelum latihan aja kita berdoa supaya latihan kita selamat, dan gak ada cedera, masa dirumah malas berdoa (sholat)?".
2. Pada saat anak mulai telat atau malas belajar, mandi, bangun, makan, dan lain-lain, maka siasatnya dengan menyampaikan ke-anak: "Klo kamu telat latihan dalam latihan dihukum push up, lari dan lain-lain, dirumah juga harus seperti itu klo kamu males dan telat mulu mau kamu dihukum mama/papah atau dilaporkan ke pelatihnya biar dihukum di tempat latihan".
Dan masih banyak cara lain untuk mengaplikasikan nilai-nilai yang diajakan di latihan beladiri di rumah. Mungkin Bapak/Ibu yang membaca tulisan ini lebih banyak tahu bagaimana cara untuk memotivasi anak untuk melakukan kegiatan sehari-hari dengan cara mengaplikasikan