Selasa, 01 Oktober 2013

Jangan ada paksaan untuk berlatih apabila anak tidak suka

Dalam pelaksaan beladiri anak, kita sebagai pelatih, orang tua, dan pengurus yang terlibat dalam latihan tersebut harus mengetahui tingkat kejenuhan anak. Terkadang dalam suatu latihan yang menargetkan anak untuk bisa mengusai gerak tertentu untuk menghadapi kenaikan tingkat atau pertandingan, kita terlalu memaksa kepada anak tersebut untuk dapat melakukannya. Sehingga anak tersebut merasa tertekan atau terpaksa dalam latihan tersebut. Padahal tujuan utama kita mengajarkan beladiri untuk anak bukan seperti itu. 
Tujuan utama anak kita latihan beladiri sebenarnya sebagai pembentukan karekter anak, baik fisik maupun mental, sedangkan prestasi hanya mengikuti. Jadi prestasi jangan terlalu dipaksakan ke setiap anak, karena setiap anak memiliki kemampuan yang berbeda. Untuk pemberian porsi latihan yang lebih pada anak boleh-boleh saja, sebatas kemampuan fisik, skill dan kesiapan mental anak tersebut.
Pemaksaan latihan yang berlebihan jika dilaksanakan selain membuat anak jenuh dalam berlatih, juga anak bisa mendapatkan trauma yang mendalam seperti ketakutan, malas, dan lain sebagainya kalau melihat atau mendengar kata latihan. 
Untuk itu kita sebagai pelatih, orang tua, dan pengurus harus bisa melihat kemampuan anak, serta mengetahui tingkat kejenuhan anak, sehingga kita bisa mengatur tingkat pemberian materi latihan pada anak. Selain itu Pelatih dan Pengurus harus bisa mensiasati program latihan yang menarik sehingga latihan bisa menyenangkan tetapi materi yang dituju tercapai.